Pada suatu sore, butet maen ke kamar dengan wajah-senyum-najongnya yang mengindikasikan dia ada maunya, mau berbuat yang aneh-aneh maksudnya, haha. Entah apa yang terjadi (kayaknya gue dihipnotis sama butet) hingga pada akhirnya gue udah megang peralatan make up dan sedang mengoleskan pelembap ke muka gue. Iya bener, butet ngajak maen dandan-dandanan. Sounds childish huh? Yeah, I guessed like that too, but however I’m in it. Fiuh..
Dengan alibi latihan make up sendiri buat wisuda nanti (yang belom jelas kapan perhelatan akbar itu bisa segera digelar), yang penting usaha dulu ya boo~, dan karena kebetulan kami anak kos, jadi untuk menekan pengeluaran untuk wisuda stuff dengan segala tetek-bengeknya itu kami mencoba untuk make up sendiri aja, daripada harus ke salon. Ke salon, artinya RIBET. Kenapa? Karena bakalan ngantri banget, secara cewek-cewek satu universitas yang mau wisuda juga akan berpikir untuk pergi ke salon yang sama. Dan satu lagi, kata butet mahal, sayang duitnya, mending buat nraktir anak-anak kos katanya, hehe. Jadilah kami bereksperimen dengan blush on, eye shadows, lipstick, dan eye liner berbagai warna, serta make up stuff lainnya.
Seperti yang bisa dilihat di atas, untuk riasan mata gue pake warna hijau tosca. Ini beneran eksperimen, ga pake contoh. Makanya jadinya agak absurd gini, jadi harap maklum ya. Secara biasanya gue cuma pake eye liner doang klo mau kemana-mana, so simple. Dan akhir-akhir ini gue juga lagi suka warna hijau tosca, ga tau kenapa. Mungkin bosen kali ya sama warna ungu, hehe. Untuk fix-nya nanti, klo warna make up kan gampang ya, tinggal ngikutin warna kebaya aja, jadi fleksibel.
Dan karena kami berdua bukanlah perempuan berkalung sorban, makanya kami butuh untuk tampil beda dengan kreasi jilbab yang unik dan menarik pastinya pada hari wisuda kami nanti. Ga lucu kan, wisudaan cuma pake kerudung segi empat kotak biasa terus hiasannya sorban putih merah dikalungin nutupin dada, terus datang ke tempat wisuda naik kuda ala-ala Revalina S.Temat gitu. Oh puhleeeeesss....
Dari hasil eksperimen, didapatkan kesimpulan bahwa, kami harus berani make foundation (baca: alas bedak), dan berani main warna kosmetik, yang ternyata lebih susah dari berusaha mengedipkan mata dengan normal ketika ada anak-anak AAU lewat di depan mata, subhanalloh. Intinya kami harus lebih banyak belajar untuk mencapai kesempurnaan. Ayo butet, semangat !! ^^
No comments:
Post a Comment